Surabaya, halonotariat.id – Magister Kenotariaatan Universitas Surabaya (UBAYA) bersama Pengurus Wilayah Jawa Timur (Pengwil Jatim) Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah ( IPPAT ) menggelar seminar nasional dengan tema “sengketa pertanahan dan jaminan hak atas tanah” di Ruang Serbaguna Perpustakaan Ubaya, Jumat siang (3/5/2024).
Dari pantauan halonotariat, acara tersebut dilaksanakan secara Hybrid, dihadiri oleh 400 peserta offline yang terdiri dari masyarakat umum yang terkendala masalah tanah, mahasiswa, dosen hingga Notaris. Juga diikuti sekitar 500 perserta secara online dan acara itupun mendapat apresisasi dari menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono yang memberikan sambutan melalui rekaman video yang ditayangkan.
Seminar yang dibuka oleh rektor UBAYA, Dr. Ir. Benny Lianto, MMBAT., menyampaikan ucapan selamat atas terselenggaranya seminar kali ini. Terlebih hadirnya Iljas Tedjo Prijono, S.H.,Dirjen penanganan sengketa dan konflik pertanahan Kementrian ATR/BTN dan juga Dr. Isy Karimah Syakir , S.H., M.Kn., M.H, selaku Ketua Pengwil Jatim IPPAT yang menjadi pemateri dalam seminar tersebut.
Dalam sesi seminar Iljas Tedjo Prijono Menyampaikan materi terkait praktek-praktek Mafia tanah yang melibatkan banyak unsur, serta pemalsuan-pemalsuan data kepemilikan tanah. Semisal banyaknya surat-surat yang direkayasa, hingga menjadi surat yang sah, tak lupa pula iljas Tedjo Prijono mengulas undang-undang pertanahan yang dimana negara melindungi warganya terkait kepemilikan tanah.
Sementara Pemateri dari Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah, di sampaikan oleh Dr. Isy Karimah Syakir, S.H., M.Kn., M.H. Mengulas tentang pentingnya meminimalisir sengketa tanah dengan mendaftarkan tanahnya sehingga terjadi tertib administrasi.
Tumpang tindihnya peraturan terkait pertanahan, serta kurangnya kehati-hatian PPAT dalam proses pengurusan tanah, menurut Dr.Isy dapat mengakibatkan terjebak dalam permainan mafia tanah. (Sugeng/red)
