BeritaWilayah

Saksi Sejarah Peletakan Batu Pertama Rumah Tahfidz Al-Quran NMI Korwil Jatim

Bagikan Ke

Surabaya, halonotariat.id – Peletakan Batu Pertama, Pembangunan Rumah Tahfidz Al-quran Notaris Muslim Indonesia (NMI) Korwil Jawa Timur, dilaksanakan di Jl. Sambisari Utara No 9. Kel. Lontar Kec. Sambikerep Kota Surabaya pada sabtu (28/1/2023).

Beberapa anggota NMI di seluruh Indonesia meberikan supportnya, atas terlaksananya pembangunan Rumah Tahfidz Al-Quran NMI Korwil Jatim.

Ketua Pembangunan Notaris Agil Suwarto, S.T, S.H., M.Kn

Ketua Pembangunan Notaris Agil Suwarto, S.T, S.H., M.Kn mengatakan bahwa Pembangunan rumah tahfidz ini berdiri di atas tanah wakaf seluas 500m² dan dibangunan 2 lantai.

“Ada ruang kelas, ada ruang pembina, ada ruang perpustakaan. Artinya InsyaAllah semua lengkap,” Jelas Agil Suwarto.

Di tambahkannya, pembangunan ini memakan biaya kurang lebih 2 Milyar, “Oleh karena itu kami memohon do’a restunya kepada sahabat-sahabat semuanya, mudah-mudahan tempat ini akan menjadikan tempat yang barokah berkah dan bermanfaat untuk kita semuanya dan generasi kita semuanya”.

Selain itu diharapkan Agil, “mudah-mudahan kita semuanya nanti akan dipasangkan mahkota oleh anak-anak kita semuanya”.

Dan jika tanpa bantuan Ibu/bapak yang dermawan ini, menurutnya tidaklah akan terlaksana pembangunan rumah tahfidz ini. Oleh karena itu dirinya mohon InsyaAllah Pembangunan ini akan segera terlaksana dan berhasil.

Pembina NMI Korwil Jatim Dr. Isy Karimah Syakir, SH, MKn., MH. didampingi Ketua Korwil Jatim, Abdul Rozak, SH

Sementara Pembina NMI Dr. Isy Karimah Syakir, SH, MKn., MH. yang didampingi Ketua Korwil Jatim, Abdul Rozak, SH mengatakan,” tanah dari Pembangunan Rumah Tahfidz ini merupakan wakaf 300m² dari bapak Agil dan 200m²nya dari NMI Korwil Jatim.”

Selain minta doa restu Isy Karimah Syakir juga memberikan ucapan terimakasih atas infaq terbaik kepada para dermawan, sehingga terlaksananya pembangunan ini.

Ketua Umum PP NMI, Herry Sosiawan, SH

Sementara Ketua Umum PP NMI, Herry Sosiawan, SH., mengatakan ada satu fakta tentang Al Qur’an berdasarkan dari Majelis Ulama Indonesia kemudian ada penelitian  bahwa ternyata di Indonesia ini baru 35% orang muslim mengenal huruf hijaiyah artinya ada 65% yang betul-betul buta huruf hijaiyah. Artinya buta huruf Al Qur’an.

Baca Lainnya:  Panorama Alam Prosesi Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus Baru IPPAT Pasuruan

Apabila di Indoneaia ada 230jt muslim, 60%nya lebih kurang 145jt muslim di Indonesia buta hijaiyah atau buta Al Qur’an. Sedangkan salah satu misi dari NMI adalah meningkatkan iman dan taqwa, sehingga ikut dalam kegiatan membumikan Al Qur’an.

Dimulai 4 tahun yang lalu, lanjutnya, NMI sudah mulai mendirikan pondok tahfidz di Sukabumi, Yogjakarta, Sumut, Sulselbar dan di Banten. Semua profesional, semuanya juga pembiayaan dari dermawan, semua sahabat dari NMI.

“Alhamdulillah pada hari ini, hari yang cerah ini hari sabtu 28 januari 2023, kita mengadakan prosesi peletakan batu pertama pembangunan rumah tahfidz Al Qur’an NMI korwil Jatim. Ini tempatnya sangat strategis, tempatnya di kota dan Luas tanah 500m²,” ungkap Herry.

Dalam kesempatan ini, Herry mengajak semua mendo’akan agar pembangunan ini lancar, pendanaan juga dimudahkan. Kemudian dari tempat itu, lahir tahfidz-tahfidz Al Qur’an yang akan menjadi guru ngaji. Karena ternyata kekurangan atau minimnya muslim Indonesia yang bisa membaca Al Qur’an itu, salah satu sebab kekurangannya guru ngaji.

Setelah peletakan batu pertama dan penandatanganan Prasasti oleh salah satu Imam Besar Masjid Al-Akbar Surabaya, ketum PP NMI, Pembina NMI  dan Ketua Korwil Jatim, serta Ketua Pembangunan dan bendaharanya, semua rombongan NMI yang menjadi saksi bersejarah itu, bergegas menuju Bangil Pasuruan, guna melaksanakan agenda Konferwil NMI Jatim untuk masa bakti pengurus 2022-2025. (Den/red)

Bagikan Ke

Redaksi
the authorRedaksi
error: Dilarang Copas !!