Tangerang, halonotariat.id – Walau ramai di dunia maya, Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP INI) tetap melaksanakan Kongres XXIV pada 30 Agustus 2023, di Hotel Novotel Tangerang, Banten dengan nyaman dan tertib.
Perbedaan yang mencolok terlihat dengan jumlah peserta yang hadir secara fisik dalam Kongres ke-XXIV INI tidak terlalu banyak, mengingat Anggota Aktif tidak perlu hadir untuk memilih Calon Ketua Umum (Caketum) dan Dewan Kehormatan Pusat (DKP) karena sistem i-vote Nasional, yang memudahkan anggota untuk memilih sesuai hati nuraninya.
Sore hari pertama, Panitia Pelaksana Kongres ke-XXIV menyelenggarakan konferensi pers dengan sejumlah media. Dalam pemaparannya, Dr. Yurisa Martanti, S.H., Sp.N., M.H., selaku Ketua Steering Committee Kongres XXIV, menjelaskan, “pelaksanaan Kongres berlangsung tertib, aman dan nyaman. Dimulai pagi tadi, dibuka oleh Ketua Umum PP INI, Yualita Widyadhari periode 2019-2022. Kemudian, dilanjutkan pemaparan tata tertib, pembentukan presedium dan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Ketua Umum PP INI periode 2019-2022 dan DKP,” jelasnya.
Alhamdulillah, Yurisa mengucapkan LPJ diterima oleh peserta kongres dan disahkan oleh presidium dengan baik. Saat ini, masih ada acara pembentukan Komisi-komisi untuk pembahasan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) untuk penyempurnaan Kongres yang akan datang. Serta, akan ditutup dengan rapat pleno.
“Besok (31/8) adalah acara yang sangat penting, akan ada penyampaian visi dan misi Bakal Calon Ketua Umum (Bacaketum) dan Bakal Calon Dewan Kehormatan Pusat (Baca DKP). Selanjutnya akan dilakukan pemilihan secara I-Voting nasional dari pukul 11.00 WIB hingga selesai, kemudian pelaksanaan Kongres ke-XXIV ditutup dengan pelantikan ketua umum terpilih. Saya bersyukur Kongres hari pertama ini bisa diselesaikan dengan baik dan berlangsung nyaman, aman, dan tertib,” ujarnya.
Selanjutnya penjelasan Yualita Widyadhari, S.H., M.Kn., CIIB selaku Ketua Umum Demisioner PP INI, menjelaskan, “Sebagaimana LPJ saya sudah diterima oleh anggota, dengan penyamapaian LPJ yang memuat semua kegiatan yang sudah dilaksanakan pada periode kedua ini,”
Yualita merinci apa yang dilakukan oleh jajaran PP INI, misalnya: pembangunan Gedung Sekretariat dan Pusat Pendidikan Notaris INI, seminar internasional, dan juga mengenai iuran anggota dengan banyak cara dilakukannya untuk menyiasati semua kegiatan INI bisa berjalan dengan baik untuk anggota, dan eksistensi notaris di mata pemerintah.
“Alhamdulillah, seperti aset ditambah dengan kas yang ada. Total seluruh aset PP INI sudah mencapai 29 miliar dengan penambahan pembangunan Gedung Sekretariat PP INI di Jl. Minangkabau, Jakarta Selatan,” papar Yualita Widyadhari.
Terkait pembangunan Gedung Sekretariat PP INI yang baru itu, dia menyampaikan kepada seluruh rekan-rekan notaris untuk merasa memiliki gedung INI. Walaupun, menurutnya sampai hari ini masih dalam proses pembangunan. Untuk biaya pembangunan gedung sendiri dari uang yang masuk baik dari donatur dan Pengwil, katanya sudah mencapai Rp2,3 Miliar dan sudah keluar Rp4 Miliar.
“Nanti juga akan dibangun prasasti pada gedung yang baru dapat diisi dengan 100 notaris yang dicantumkan dalam prasasti dengan nilai perorangnya Rp50 juta per prasasti, sebagau sumbangsih ikut membantu pembangunan gedung baru itu. Alhamdulillah saat ini sudah ada 15 orang yang ingin, dan kita sangat bahagia untuk hal tersebut,” tutur Ketum PP INI Periode 2016-2019 dan 2019-2022.
Yualita juga ingin, agar dikukuhkan SK Panitia Pembangunan Gedung. Karena, dirinya merasa masih mempunyai tanggung jawab moral untuk ikut menyelesaikan pembangunan gedung yang pendanaannya masih perlu banyak sekali.
“Gedung itu nantinya bisa berfungsi dengan baik untuk pelatihan notaris Indonesia, dan menjadi icon dari INI agar dipandang dimata pemerintah bahwa Anggota INI adalah orang-orang yang bermartabat serta memiliki Legal Standing yang jelas dan bukan organisasi abal-abal, mengingat kita tertib administrasi dan AD/ ART kita jalankan, laporan keuangan di audit oleh akuntan publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan disampaikan laporang keuangannya wajar,” paparnya.
“Saya yakin untuk ketua umum terpilih yang akan datang akan bertugas lebih baik dari kepengurusan kita. Dimana nantinya anggota akan merasakan manfaat dari organisasi INi,” ucap Yualita Widyadhari.
Dalam kesempatan konferensi pers tersebut dilanjutkan dengan penjelasan dari DKP yakni Dr. Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H., “Kami merekomendasikan adanya perubahan kode etik, mengingat rekan-rekan notaris sangat agresif dalam pengertian positif. Namun demikian harus kita (Organisasi Notaris) jaga, seperti pelanggaran kode etik, pembuatan diluar wilayah jabatan dan lain-lain,” paparnya singkat.
Firdhonal, S.H., selaku Anggota DKP menambahkan, “Kami dari DKP ada pembahasan yang tertunda yakni pengesahan perubahan kode etik, diharapkan dalam penerapan kode etik akan lebih optimal dan lebih bisa dimaksimalkan,” jelasnya.
Setelah pemaparan dari DKP, dilanjutkan dengan Ketua Bidang Organisasi PP INI 2019-2022 yang sudah demisioner, Taufik, S.H., M.Kn., “Memang dirasakan kongres kali ini tidak seramai yang lalu-lalu, mengingat menggunakan sistem i-voting nasional maka anggota yang memenuhi syarat dapat memilih. Apalagi sistem ini dibangun oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika yang diuji oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), sehingga mengikutsertakan 4 PSrE,” ucapnya.
Saat ditanyakan terkait komunikasi dengan Dirjen AHU, Yualita menjawab, “Sesuai dengan Surat Dirjen AHU dan juga Surat Mensekneg kepada Kemenkominfo dan BSSN untuk program pemilihan Ketua Umum PP INI dengan I-voting nasional pada bulan Agustus,” jawabnya.
Sementara itu, Kabid Humas Demisioner Wiratmoko mengatakan, “Dengan berlangsungnya Kongres XXIV dengan i-voting nasional, insyaAllah akan memberi manfaat dan terpilih ketua umum yang membawa kemajuan organisasi Ikatan Notaris Indonesia yang lebih baik lagi,” harapnya sekaligus memberikan pernyataan penutup dalam konferensi pers. (Andy NR)
