Pasuruan, halonotariat.id – Kajian Rutin Khusus Akhwat Notaris Muslim Indonesia (NMI) Kordinator Wilayah Jawa Timur (Korwil Jatim), dilaksanakan di Masjid Manarul Islam Bangil Pasuruan pada Minggu Siang (28/8/2022) dengan menghadirkan Artis Islami, Ustadzah Astrie Ivo yang membawakan tema Wanita Yang Dirindukan Surga.
Ketua Panitia Pelaksana, Zahirah Bachmid, SH, mengatakan,”Suatu kehormatan bagi kami pasuruan mendapatkan amanah dari Ibu Pembina untuk mengadakan kajian NMI di Pasuruan dan Alhamdulillah Masjid Manarul Islam Bangil, semua takmir dan panitianya menerima dengan tangan terbuka”.
Lebih dari 500 Jama’ah hadir menyaksikan langsung Kajian tersebut. Dimana sebelumnya telah memberikan undangan ke beberapa majelis-majelis ta’lim perempuan yang ada di dekat Pasuruan dan juga dibantu oleh Ketua NMI Korwil Jatim, Abdul Rozak SH.
“Dapat undangan dari NMI Jatim resmi, kemudian kita titipkan takmir dan ada beberapa yang di serahkan ke abah Rozak yang kebetulan juga termasuk salah satu tokoh di Bangil ini,” Ungkap Zahirah.
Sementara Pembina NMI Korwil Jatim, DR. Isy Karimah Syakir, SH., MKn., MH., menyampaikan bahwa NMI ini memang anggotanya notaris/PPAT. Dan tujuan NMI ini adalah semata-mata hanya Dakwah, Syi’ar, dan Sosial untuk mempererat tali silaturahmi atau menjalin ukhwah islamiyah.
Akan tetapi, lanjutnya, NMI memberi untuk masyarakat di Jawa Timur. Sehingga pelaksanaan Kajian ini diselenggarakan secara umum dan menampung banyak orang.
“Nah, bagaimana untuk menampung banyak orang ini? Kan kita harus punya tempat yang besar, yang layak? akhirnya jatuhlah pilihan ke Masjid. Dan Kajian NMI ini keliling atau road show ke daerah-daerah, agar masyarakat Jatim, Notaris/PPAT Jatim tahu bahwa NMI di Jatim itu ada,” ujar Dr. Isy.
“Untuk menjadi wanita-wanita yang dirindukan surga, Rasulullah SAW memberikan tips yang mudah diucapkan tetapi tidak mudah kita lakukan. “La Taghdob Walakal Jannah”, artinya Jangan Marah, Bagimu Surga (HR.Thabrani),” Terang Ustadzah Astrie Ivo dalam Tausyiahnya.
Akan tetapi, dijelaskannya bahwa marah itu boleh, tapi ada 2 syaratnya. Pertama, ketika hukum-hukum Allah dilanggar dan yang kedua, ketika membahayakan jiwa. Tapi itu pun marahnya Rasulullah SAW sudah mencontohkannya.
Ditambahkannya, Rasulullah SAW bersabda ketika wanita yang mampu menegakkan sholat, yang mampu berpuasa di bulan ramadhan, dia menjaga kesuciannya dan ketika dia meninggal, suaminya ridho terhadap dirinya, maka dia boleh masuk surga lewat pintu mana yang dia sukai.
Tapi menurutnya 3 syarat itu tidak mudah, para Istri yang mampu menegakkan sholat, bukan hanya mengerjakan sholat. Karena perintahnya bukan hanya mengerjakan sholat tapi menegakkan sholat. Maka sebelum melakukan sholat, Allah perintahkan, “Utlu ma uhiya ilaika minal kitabi wa aqimis shola,inna sholata tanha ‘anil fahsyai wal mungkar, walazikrullahi akbar, wallahul ya’lamu matasna’un. (Qs.An Ankabut:45)
“Karena Al Qur’an yang penuh berkah diturunkan agar kita mampu menghayati, mempelajari, mentadabburi, agar menjadi ulil albab (orang yang mendalam berfikirnya). Perintah sholat ini, Allah ajak kita, Allah panggil kita, sebelum kita kerjakan, Allah sudah janjikan kemenangan bagi orang-orang yang menegakkan sholat,” tutur Astrie Ivo kepada seluruh Jamaah yang hadir. (Den/AF)
