Surabaya, halonotariat.id – Beranda Hukum Indonesia Bekerjasama dengan Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya menyelenggarakan Seminar Nasional Hukum Pertanahan yang dilaksanakan di Ruang RM Soemantri Gedung A lantai 3 pada Selasa (14/202023) Gratis terbuka untuk umum secara berani dan memikat , dengan tema “Pendaftaran Tanah dan Pengaturan Pertanahan Pasca UU dan Perpu Cipta Kerja.
Hadir selaku keynote speaker, Rektor Unitomo Surabaya, Dr. Siti Marwiyah, SH., MH yang menjelaskan mengenai Perpu Cipta Kerja Menjadi Perintah MK kepada Presiden selaku Adresat, serta paparan pelaksana kegiatan dari Dekan Fakultas Hukum Subekti, SH., Mhum., dengan menghadirkan narasumber-narasumber Seminar.
Diantaranya Dosen FSIH Universitas Negeresi Surabaya yang juga Koor. Konsentrasi Hukum Agraria, Tamsil, SH., MH., yang memaparkan tema Kontroversi Pengaturan Bidang Pertanahan Pasca UUCK dan Perpu Cipta Kerja dilanjutkan Pemaparan dari Kakantah Kota Probolinggo, Sugeng Muljo Santoso, SH., yang menyampaikan materi Perbaikan Pengaturan Bidang Pengelolaan Pertanahan Pasca UUCK dan Perpu Cipta Kerja dan Dosen FH Universitas Warmadewa yang juga Notaris/PPAT Bali sekaligus Pengurus Pusat INI, Dr. I Made Pria Dharsana, SH., MHum Yang dimoderatori oleh Direktur Beranda Hukum Indonesia sekaligus Notaris/ PPAT Ricco Yubaidi, SH., MKn., PHD(c). Serta turut hadir pula para akademisi dan praktisi juga dari organisasi INI dan IPPAT serta mahasiswa dalam satu ruang seminar itu.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Hukum Subekti, SH., MHum, “seminar Nasional hari ini merupakan kolaborasi antara FH Unitomo Surabaya dengan Beranda Hukum Indonesia”. Diakuinya, beberapa waktu lalu memang ramai pemberitaan dan informasi terkait terbitnya Perpu no.2 tahun 2022 tentang cipta kerja dan banyak hal menarik yang perlu mendapat respon baik dari akademisi maupun dari praktisi.
Dengan adanya UU Perpu cipta kerja ini menurutnya timbul pro dan kontra. “Ada yang setuju dan ada yang tidak setuju tetapi saya yakin antara yang setuju dan tidak setuju itu karena mereka peduli pada negara ini, peduli pada bangsa ini. Hanya perbedaannya dari sudut pandang dan perspektif yang berbeda. Kalau mereka tidak perduli, maka akan apatis,” ungkap Subekti.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan bagaimana pendaftaran tanah?. Pendaftaran dan pengaturannya setelah adanya perpu cipta kerja, apakah lebih baik, apakah lebih sulit atau lebih mudah atau justru mengandung banyak resiko atau bagaimana?. Hal inilah yang dikupas tuntas oleh para nara sumber yang dihadirkan pada kesempatan seminar ini.
Dalam kesempatan tersebut, dilaksanakan juga penandatanganan Implementation of Agreement (IoA) antara Beranda Hukum Indonesia dengan Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya
Diterangkan Direktur Beranda Hukum Indonesia bahwa sebelumnya juga sudah ada MoU dibulan Desember 2022 dan sudah ada 3 kegiatan pasca MoU dan hari ini adakan lagi untuk lebih memperluas lagi perihal agenda-agenda yang bisa dikerjasamakan.
“Sebelumnya telah melaksanakan webminar, seminar dan lain sebagainya, akan kita luaskan lagi seperti tematik dan lainnya dengan tujuan mencapai Kampus Merdeka,” terang Ricco.
Seperti yang disampaikan Menteri Pendidikan, imbuhnya, bagaimana mahasiswa ini bisa mengekplor dirinya lagi dengan bebas merdeka dalam memperoleh ilmu dari berbagai aktifitas, berbagai cara dan berbagai kegiatan keilmuan. Dimana salah satunya Beranda Hukum Indonesia ini dilibatkan, bagaimana universitas atau seperti Unitomo ini bisa mengimplementasikan kampus merdeka tersebut. (den/red)
