Surabaya, halonotariat.id – Pengurus Daerah (Pengda) Surabaya Ikatan Notaris Indonesia (INI) dan Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) menyelenggarakan fullday seminar (2 seminar dalam 1 hari) di Dyandra Convention Center (15/3/2023).
Ketua Panitia Pelaksana, Yuli Endah Wardantik, S.H., menyampaikan tema fullday seminar hari ini adalah Keterangan Hak Waris yang dibuat oleh Notaris Bagi Semua Golongan Penduduk dan Pembuatan Akta Peralihan Haknya oleh PPAT beserta Perpajakannya, dengan jumlah peserta sebanyak 581 orang dari berbagai kota di Jatim maupun luar Jatim.
Dengan narasumber di sesi 1 Alwesius, S.H., M.Kn. (Kabid Pendidikan Kenotariatan PP INI dan MP2P) dan Wahyudi Suyanto, S.H., M.Hum (Emiritus Notaris/PPAT Surabaya), dengan moderator James Ridwan Eferin, SH. Sedangkan disesi ke-2 dari Kantor Pertanahan BPN Surabaya 1, Kantor Pertanahan BPN Surabaya 2), Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Surabaya dan Mahmud Fauzi, SH., (Dewan Pakar dan MPWN Jatim), dengan moderator Anggraeni Sari Megawati, SH.
“Acara ini adalah dari kita untuk kita yaitu untuk menambah pengetahuan, mengingkatkan penguasaan, keahlian, keterampilan, dan pelaksanaan tugas jabatan notaris khususnya dalam teknik pembuatan surat keterangan waris untuk seluruh WNI tanpa melihat penggolongan penduduk serta penerepannya dalam tugas jabatan selaku PPAT berikut dengan perpajakannya,” Ujar Danti biasa disapa.
Selanjutnya Ketua Pengda Surabaya INI, Justiana SH dan Ketua Pengda IPPAT Mohammad Budi Pahlawan, SH bersama-sama secara bergantian memberikan sambutannya.
“Seminar hari ini (15/3) dilaksanakan secara bersama-sama oleh pengda Surabaya INI dan pengda Surabaya IPPAT,” ungkap Justiana.
Tema Seminar ini menurut Budi Pahlawan diangkat karena masih membutuhkan pendalaman. Baik secara teori maupun praktek, atau bahasa kerennya sekarang peningkatan kualitas.
“untuk itu tentunya berkaitan perlindungan dan kewajiban perpajakannya, maka pagi ini kami pengda INI dan Pengda IPPAT menghadirkan narasumber-narasumber yang berkompeten dan pakar-pakar aliansi kami baik dari INI maupun IPPAT,” ujarnya.
Sedemikian kompaknya INI dan IPPAT Pengda Surabaya, kedua pengda Surabaya itu memekikkan ungkapan,”Sak suduluran, Rukun Guyub sak lawase” (bersaudara, rukun bersatu selamanya-red).
Sementara Ketua Pengwil Jatim INI, Siti Anggraeni Hapsari, SH., MH dan Ketua Pengwil Jatim IPPAT, Dr. Isy Karima Syakir, SH., MH., MKn., tak kalah kompaknya juga memberikan sambutan bergantian secara bersama-sama.
“Saya menyampaikan apresiasi yang luar biasa. Judul seminar hari ini sangat penting, karena apa? Ini semua tentang Keterangan waris. Kita semua akan mati, kita ini camat (calon mati) dan ini kebutuhan yang sangat penting bagi ahli waris yang kita tinggalkan,” ungkap Heny sapaan Ketua pengwil Jatim INI. Oleh karena itu, menurutnya, ini suatu kebutuhan yang sangat mendasar dan sangat penting sehingga pesertanyapun membeludak.
Dilanjutkan Dr. Isy, Berdasarkan permen ATR/BPN no.16 tahun 2021 juga tentang perubahan ketiga permen tahun 1997 disitu juga dijelaskan adanya pembaharuan tentang ketentuan pewarisan, yang lebih detail dijelaskan BPN surabaya 1 dan 2. Dimana disebutkan adanya penghapusan atas golongan-golongan Tionghoa, Pribumi dan Timur asing.
“lalu dalam aturan itu dijelaskan juga mengenai membuat keterangan waris, ditempat pewaris meninggal. Lalu bagaimana jika meninggalnya di Luar Negeri atau meninggal saat dipesawat?, oleh karena itu perlu dijelaskan dalam seminar ini sehingga kita tidak ragu lagi dalam membuat akta tersebut,” terangnya.
Turut memeriahkan acara juga, Angklung Darjo’s, yang menghibur disela-sela jeda Fullday Seminar yang menghibur suasana peserta yang hadir saat itu.
