Malaysia, halonotariat.id – Seseorang yang mendapatkan gelar doktor tidak lah mudah. Sebelumnya, harus menempuh pendidikan formal hingga jenjang S3. Dan telah menyelesaikan tugas akhir dari pendidikan S3 nya tersebut, yang disebut Disertasi.
Untuk menyelesaikan disertasinya tidaklah mudah. Mungkin sulit, rumit dan juga komplek. Karena dalam desertasinya itu, harus melakukan sebuah penelitian yang berkaitan dengan penemuan baru.
Ricco Yubaidi yang dikenal sebagai salah satu notaris di Surakarta itu, telah sukses mempertahankan disertasinya di Universiti Kebangsaan Malaysia, pada hari Rabu, 31 Januari 2024 lalu.
Disertasi tersebut, berjudul “Sistem dan Dasar Kesahan Pendaftaran Pemilikan Tanah di Indonesia,” yang membahas dinamika sistem hukum Indonesia yang dipengaruhi oleh Common Law dan Civil Law, khususnya dalam konteks pendaftaran tanah.
Ricco juga membandingkan praktik pendaftaran tanah di Malaysia dan mencari peluang adaptasi terbaik untuk Indonesia.
Secara umum metode penemuan hukum dalam desertasinya terdapat metode konstruksi hukum sebelumnya tentang analogi hukum, argumentum a contrario, dan rechtverfijning, serta interpretasi hukum (penafsiran) yang merupakan tindakan untuk menjelaskan ketentuan dalam sebuah Undang-undang, agar ruang lingkup kaedah tersebut dapat diterapkan kepada suatu perkara atau peristiwa.
Penafsirannya juga dapat diartikan sebagai metode untuk memahami makna yang terkandung dalam teks-teks hukum yang dipakai dalam menyelesaikan kasus-kasus atau mengambil keputusan atas hal-hal yang dihadapi secara konkrit.
Atas bimbingan dari Dosen Pembimbing Dr Mazliza Mohammad, Dr Saidatul Nadia Abd Aziz dan Prof Dr Jady Zaidi bin Hasim, akhirnya Ricco Yubaidi telah sukses mempertahankan disertasinya di Universiti Kebangsaan Malaysia dan menyandang gelar Doktor. (den/red)
