Surabaya, halonotariat.id – Pengurus Wilayah Jawa Timur (Pengwil Jatim) Ikatan Notaris Indonesia (INI), sepakat melaksanakan Konferensi Wilayah (Konferwil) di bulan November 2023 mendatang. Hal itu berdasarkan hasil rapat gabungan dan rapat koordinasi tahap 1 di Samator Buliding lt.2 Surabaya pada Jum’at siang (13/10/2023).
Ketua Pengwil Jatim INI, Siti Anggraeni Hapsari, SH., MH., yang memimpin jalannya rapat, telah mendapatkan pengesahan, dari rancangan tata tertib yang dibacakan dan dibahas bersama pengurus daerah (Pengda) yang hadir bersama dengan Dewan pakar, Dewan Penasehat dan pengurus lainnya, menjadi panduan tata tertib Konferwil Jatim.
Rapat gabungan dan rapat koordinasi tahap 1 itu, sempat di skorsing selama 1 jam, di karenakan kehadiran peserta tidak memenuhi korum. Yang mana di isi dengan pengarahan-pengarahan dari Dewan Kehomatan, Dewan Pakar, Dewan Kajian dan Dewan Penasehat Pengwil Jatim INI.
Diantaranya adalah Erna Anggraeni, Machmud Fauzi, Kukuh Muljo Rahardjo, Asna Taufik, Wimphry Suwignjo. Yang mana rata-rata, semua paparan dari para Dewan tersebut, mengarah kepada tidak dikehendakinya perpecahan INI sebagai wadah tunggal Notaris. Dan jelang konferwil Jatim, semuanya berharap agar seluruh anggota, bisa menjaga kondusifitas damai di Jawa Timur yang memiliki jargon “Guyub Rukun Sak Lawase”.
Setelah masa skorsing di cabut, Siti Anggraeni Hapsari yang akrab di sapa Henny, membuka kembali jalannya rapat.
Dalam situasi organisasi pasca kongres XXIV dan jelang Kongres Luar Biasa (KLB) nanti, menjadi pembahasan yang menarik dalam rapat gabungan guna pengesahan tata tertib konferwil di Jatim.
Dalam pembacaan rancangan tata tertib konferwil yang di sah kan tersebut, hal menarik ada pada pasal 4. Dalam ayat 1, semua sepakat tidak ada konferwil lain, selain yang dilaksanakan pengwil Jatim INI pada tanggal 23 November 2023.
Namun di ayat 2 di sebutkan bahwa ketua terpilih nantinya akan dilantik oleh PP INI hasil Kongres XXIV yang dilaksanakan di Tangerang Banten pada 30-31 Agustus 2023 lalu.
Dimana sebelumnya, dalam rancangan tersebut, ada pengecualian. Yakni jika ada pengurus lain (ada hasil KLB – red) yang telah di akui keabsahannya oleh pemerintah, maka ketua terpilih dalam konferwil Jatim, nantinya akan dilantik ulang oleh PP tersebut.
Hal itu di tentang oleh Machmud Fauzi. Karena menurutnya, “peranan PP hanya seremonial administratif. Bukan mempengaruhi subtansi dari Konferwil,” ungkapnya.
Sementara menurut Asna, dirinya sepakat tidak ada pelantikan kedua kali untuk ketua terpilih di konferwil Jatim.
“Jadi pada saat kita sudah menghasilkan keputusan ketua terpilih, ya langsung dilantik PP INI saat ini. Soal nanti ada penetapan pengadilan PP yang lain, ya sudah, secara administrasi kita sudah terlantik,” jelasnya. Yang akhirnya rancangan pengecualian tersebut sepakat dihapus.
Dengan telah disahkannya rancangan tata tertib Konferwil, menjadi tata tertib dalam Rapat Gabungan tersebut, semua yang hadir dari perwakilan-perwakilan Pengda se-Jatim menandatanganinya untuk dilaksanakan sebagaimana jadwal yang telah ditetapkan.
Dimana Jadwal rangkaian Konferwil Jatim periode 2023-2026, selanjutnya dimulai 16 oktober sampai dengan 4 November 2023, diharapkan setiap Pengda, bisa segera melaksanakan penjaringan/usulan bakal calon untuk ketua Pengwil dan DKW Jatim.
Kemudian pada 8 November 2023, nantinya dilaksanakan Rapat Gabungan tahap 2, guna menentukan nama-nama bakal calon ketua Pengwil dan DKW dari pengda-pengda.
Dilanjut tanggal18 November 2023, akan dilaksanakan sosialisasi bakal calon ketua Pengwil secara Hybrid. Dan tanggal 19-22 November 2023 menjadi hari tenang, jelang penyelenggaraan Konferwil Jatim, yang akan dilaksanakan pada 23 November 2023 di Grand Empire Palace Surabaya. (Den)
