Pasuruan, halonotariat.id -Tepat pada tanggal 1 Juli 2023, Ikatan Notaris Indonesia (INI) memasuki hari jadinya/Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-115. Pengurus Wilayah Jawa Timur (Pengwil Jatim) merayakannya di Taman Dayu Golf Club & Resort Prigen, Pasuruan.
Seluruh anggota Pengurus Daerah (Pengda) dari Wilayah Jawa Timur, tumpah ruah di satu tempat yang sama, menyajikan tumpeng sesuai dengan khazanah daerahnya masing-masing.
“Alhamdulillah hari ini 115 tahun organisasi tercinta berulang tahun tentunya banyak hal yang sudah terjadi semoga kita sebagai penerus saat ini yang mendapat amanah menjadi pengurus, bisa memberikan yang terbaik dan mengabdikan demi kejayaan INI”, ujar Ketua Panitia Pelaksana, Zahirah Bachmid, SH.
Dilaporkannya jumlah peserta yang hadir saat itu sebanyak 215 anggota dari berbagai daerah di Jawa Timur, di tengah suasana libur panjang perayaan Idul Adha.
Banyak lomba menarik yang disajikan seperti, Lomba menggunting bulat HUT logo INI Ke-115, Lomba memasukkan benang kedalam jarum, Lomba menjahit akta, Lomba tepung estafet dan Lomba Joget.
“Semoga hari ini bisa membawa kesan yang indah untuk kita semuanya,”ucapnya.
Sementara Ketua Pengwil Jatim INI, Siti Anggraeni Hapsari, SH., MH., dalam sambutan mengatakan HUT INI bertepatan pada tanggal 1 juli dilahirkan atau hadir di 1 juli 1908 dan hingga sekarang 1 juli 2023.Usianya semakin matang, usianya semakin dewasa, tetapi saat ini dirinya prihatin.
“Mungkin usia tidak lagi mencerminkan kedewasaan, kita prihatin organisasi kita pada hari ini, pada bulan ini, pada tahun ini sedang berduka tetapi untuk Jawa Timur kita harus punya semangat yang bersatu, semangat yang membara untuk persatuan. Kita tidak boleh terpecah belah, kita harus selalu bersama saling berpegang tangan karena itu BERSATU ITU INDAH”, Ungkap Henny biasa disapa.
Allah tidak mentakdirkan bahwa mata kita sama-sama biru, rambut kita lurus, hidung kita mancung, kulit kita putih, lanjutnya, Allah menciptakan perbedaan diantara kita. Tetapi perbedaan itu adalah rahmat, bagaimana kita menyikapi perbedaan itu tidak untuk saling bermusuhan, tetapi menyikapi perbedaan itu untuk mengambil suatu persamaan, untuk duduk bersama, bicara kemudian ambil satu keputusan yang tentunya menguntungkan untuk organisasi dan anggota.
“Jawa timur harus siap, untuk itu,jawa timur harus menunjukkan bahwa apapun yang terjadi, kita tetap bisa bersama-sama bersatu bergandengan tangan,” ungkap Henny.
Menurutnya, kita juga tidak bisa berdiam diri, kita juga harus menyampaikan apa yang ada di hati kita kepada anggota, kepada organisasi dan untuk itu keluhan, doa, harapan yang disampaikan oleh para ketua pengda se-Jawa Timur itulah curahan hati semuanya yang sangat-sangat mencintai organisasi INI.
“Kita tidak ingin ada organisasi tandingan lain. Pendahulu kita sudah dengan tetesan keringat dan air mata untuk menerbitkan atau mewujudkan pasal 82 UUJN bahwa Ikatan Notaris Indonesia adalah sebagai satu-satunya wadah tunggal untuk organisasi kita. Satu-satunya tempat untuk berlindungnya anggota, satu-satunya untuk kita mencari naungan. Kemana lagi kita mencari naungan? kalau tidak kepada organisasi yang kita cintai INI,” petik semangat Ketua Pengwil Jatim INI.
Melalui lantunan puisi, para ketua pengdapun menyampaikan isi hatinya satu demi satu. Yang dilanjutkan dengan lantunan lagu Kebyar-Kebyar ciptaan alm.Gombloh dalam album Pesan Buat Negeriku.
Dalam kesempatan itu, Emiritus Notaris/PPAT, Wahyudi Suyanto, menyampaikan pesan dan kesannya.
“Kalau dulu notaris dilahirkan sebagai notaris. sekarang ternyata notaris berbeda. Notaris sekaligus pedangdut, penyanyi, dan penyair termasuk pejoget (penari-red). Berarti perkembangan itu ada. Ada tahapan perkembangan dari para notaris, kemudian kita dipersatukan disini karena pengetahuan kita yang sama dan kita berhimpun di dalam INI,” ungkapnya.
Oleh karena satu harapan lanjutnya, agar tetap kukuh bersatu dan mempertahankan pasal 82 UUJN sebagai satu-satunya wadah tunggal, diharapkannya jangan sampai dicerai beraikan karena kepentingan-kepentingan sesaat.
“Kita rajut persatuan ini, dengan lebih kukuh, dengan lebih banyak pertemuan-pertemuan dan kita singkirkan perbedaan. Karena di dalam taman pasti ada bunga yang berbeda-beda dan disanalah harum wangi bunga itu dapat kita nikmati karena semerbak yang beragam,” ajak sang Emiritus Wahyudi Suyanto.
Sementara, senior Jatim, Dr. Habib Adjie mengatakan,” memang kita dilahirkan pada tanggal 1 juni 1908, kata Ali bin Abi Thalib mengatakan setiap zaman ada orangnya, setiap orang ada zamannya. Dan pada hari inilah, kita hidup inilah zamannya, inilah tantangannya, apapun itu harus kita hadapi”.
Yang kedua dirinya mengajak bersama-sama memaknai hymne INI yang dalam setiap acara yang selalu dinyanyikan, akan Jaya Selamanya.
“Ketika saya juga ikut memperjuangkan pasal 82 UUJN waktu itu, ada pikiran kenapa organisasi notaris harus satu, karena notaris itu adalah representasi dari negara dan pemerintah, Sehingga kepadanya diberikan lambang negara burung garuda. Jadi organisasinya cukup satu, tidak perlu ada yang lain. Marilah kita pertahankan, setidaknya jangan mengalami lagi seperti saya tahun 2014, tahun 2016. Saya digugat dimana-mana, demi mempertahankan INI. Saya dan pak Wahyudi tidak ingin terjadi lagi. Yang lalu biarlah berlalu, yang akan datang, perjuangan kita semua. Setidaknya kita bersatu di Jatim tetap guyub rukun selamanya,” ungkap Habib Adjie. (Den/AF)