Surabaya, halonotariat.id – Kajian rutin bidang Kerohanian Islam Pengwil Jatim INI dan IPPAT yang diselenggarakan di Kantor Sekertariat bersama INI dan IPPAT Pengwil Jatim, mengangkat Tema Hakikat Pertemuan dan Perpisahan Manusia di Dunia dan di Akhirat, pada Sabtu (10/12/2022).
Ketua Pengwil Jatim INI, Siti Anggraeni Hapsari, SH., MH., mengatakan pengajian ini sudah bertahun-tahun dilaksanakan Pengwil Jatim INI dan IPPAT. Dimana ketika periode Ketua Pengwil sebelumnya itu sering mengadakan pengajian-pengajian tidak hanya di mawar tetapi kita juga mengadakan dari pengda ke pengda dan juga dari masjid ke masjid.
Hal itu menurutnya sebagai mempererat tali silatirahmi, untuk mencuci batiniah dan lahiriah dan juga saling memupuk keakraban. Yang tentunya akan menjadi contoh suri tauladan yang harus tetap dilaksanakan.
Namun diakuinya memang ketika Henny biasa disapa menjabat sebagai penerus (ketua Pengwil Jatim INI) hampir 2 tahun tidak ada aktivitas dan kegiatan pengajian tatap muka karena kondisi covid atau pandemi.
“Ini suatu kebahagiaan, mudah-mudahan Allah tidak mendatangkan lagi cobaan-cobaan atau penyakit-penyakit apapun bagi kita semuanya dan kita kembali ke kondisi yang normal. Oleh karena itu, apa yang sudah digalang dan sudah digagas, sudah dilaksanakan semasa jaman pendahulu yang baik itu, bisa kita laksanakan kembali,” ucap Henny.
Kajian hari ini menurutnya sangat baik karena tema hari ini tidak hanya mengingat bahwa adanya pertemuan pasti senang saja. Tetapi setiap pertemuan itu pasti ada perpisahannya. Namun persiapkan hati, persiapkan batin untuk menghadapi perpisahan, terutama perpisahan yang kekal abadi, ketika di panggil Allah SWT, tentunya adalah kajian yang sangat penting untuk kita dengarkan bersama-sama.
Dalam Kajian itu, ustad Abu Aslam Hafizdahallahu menyampaikan ada 4 Hakikat Pertemuan dan Perpisahan Manusia Di Dunia dan Di Akhirat.
Pertama ada manusia itu di dunia mereka bertemu, di akhirat Allah tidak dipertemukan. Ini adalah Orang-orang yang berlainan akidah di dunia, mereka saling berkumpul bersama, tapi di akhirat mereka tidak dipertemukan.
Yang kedua, di dunia tidak bertemu tapi di akhirat bertemu. “Mudah-mudahan saya dan bapak/Ibu, masuk nomor kedua ini”, ungkapnya. Di dunia tidak bertemu tapi di akhirat di pertemukan dengan nabi Muhammad SAW.
Untuk yang Ketiga, ada golongan manusia yang di dunia bertemu sebagai teman akrab, tetapi ternyata di akhirat mereka saling menghujat.
Seperti yang disampaikannya dalam surat Az Zukhruf ayat 67, Allah berfirman, yang artinya: “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa”.
Berdasarkan ayat itu, kata para alim ulama’ harus selektif mencari teman.”Teman itu membawa pengaruh, hati-hati apalagi teman medsos,” jelasnya.
Dan sebagai penutup, kelompok Keempat, di dunia mereka bertemu di akhirat dipertemukan lagi oleh Allah di Surga. Seperti dijelaskan dalan QS. Ar-Ra’d Ayat 23, (yaitu) surga-surga ‘Adn, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya, dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu.
Itulah yang dinamakan Baiti Jannati “Rumahku, Surgaku”. Dan kiat-kiatnya ada 3, yaitu harus beriman kepada Allah, walau amalan berbeda-beda. Lalu harus berilmu dan ketiga bersama keluarga takut akan azab Allah.
“Ayo kita bentengi rumah tangga kita, dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya,” tutup Ustad Abu Aslam mengakhiri tausyiahnya.
“Tidak terasa kita sudah mendekati akhir di penghujung tahun 2022. Kita akan memasuki tahun baru 2023. Harapan saya selaku ketua pengwil Jawa Timur INI di tahun depan ini kita semuanya akan menjadi lebih baik, baik dari sisi kita selaku manusianya, baik kita selaku profesi notaris,” ungkap Henny.
Tentunya di dalam keorganisasian, imbuhnya, di tahun 2023 akan lebih cerah. Terutama hal-hal yang terkait dengan keorganisasian yang tentunya ada yang merasa kecewa, dimana hal itu tidak dijadikan kendala, tapi bisa diperbaiki di tahun 2023.
“Kita akan memperoleh pencerahan, organisasi jauh lebih baik dan tentunya kita harus ingat tujuan dari AD/ART, bahwa organisasi ini adalah untuk kepentingan semua anggota. Tidak untuk kepentingan kelompok-kelompok tertentu, tidak kepentingan golongan tertentu, dan tidak juga untuk kepentingan pengwil-pengwil tertentu. Harapan kita semuanya menjadi bersatu kembali dan bergandengan tangan untuk kebesaran organisasi yang kita cintai,” pungkasnya. (Den/red)