BeritaDaerah

Rakerda Hybrid Mojokerto Raya INI Tetapkan Program Kerja Bidang-Bidang

Bagikan Ke

Mojokerto, halonotariat.id – Ikatan Notaris Indonesia (INI) Pengda Mojokerto Raya dengan 9 (sembilan) Bidang Kepengurusan periode 2023-2026, melaksanakan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) secara Hybrid, online Zoom dan offline di The Alit Pacet (11/7/2024), dengan tema “Budaya Organisasi, Memperkuat Keguyuban dan Kerukunan Anggota”.

Terlebih dahulu, para pengurus yang hadir dan yang mengikuti pelaksanaannya secara zoom online, mendapatkan materi pembekalan dari Pengurus Wilayah (Pengwil) Jawa Timur INI, dengan materi Notaris penerima magang yang disampaikan Dwi Rossulliati, SH dan kedua dari Sonya Natalia, SH., yang memaparkan materi mengenai Etika, Organisasi dan Kepemimpinan.

Dalam Sambutannya, Ketua Pengda Mojokerto Raya INI, Febryanti S. Layardi SH., SE., Ak., MKn., mengatakan bahwa diadakannya rakerda adalah untuk menyamakan persepsi dan implementasi setiap bidang-bidang kepengurusan di Pengda Mojokerto Raya INI periode 2023-2026.

“Untuk melaksanakan pekerjaan itu, pasti punya program kerja, terus tata cara administrasi dan pelaksanaannya bagaimana”, ungkap Febri.

Lebih lanjut menurutnya tujuan rakerda ini memberikan koridor apa yang seharusnya dilakukan oleh setiap bidang dan apa yang menjadi cita-cita, bisa disetujui dan bisa juga tidak disetujui.

“Organisasi ini kan dari anggota untuk anggota. Setiap bulan teman-teman kita membayar uang iuran. Iuran itu kita pergunakan dan kembangkan, termasuk untuk kegiatan-kegiatan seperti ini,” jelasnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, ada hak anggota untuk mengetahui apa yang organisasinya kerjakan. Sehingga dirinya meminta setiap bidang memaparkan program kerjanya, kemudian pengurus harian membantu sampai terlaksana, sehingga roda organisasi berjalan.

“Jadi tata laksananya supaya organisasi ini tidak melenceng dari Koridor yang sudah ditetapkan di Rakerda ini,” ucapnya.

Apa yang bisa dilakukan dan tidaknya dalam pembahasan program kerja di Rakerda ini, Febri berharap jangan sampai organisasi itu tidak punya keuangan sama sekali. Karena Organisasi harus bisa jalan dan ada kegiatan. Tapi harus ada juga kegiatan yang bisa menghasilkan keuangan untuk organisasi. (AF/red)

Redaksi
the authorRedaksi
error: Dilarang Copas !!