BeritaWilayah

Edisi ke-2 RBB Pengwil Jatim INI-IPPAT

Bagikan Ke

Surabaya, halonotariat.id – Membeludaknya Ruang Belajar Bersama (RBB) Pengurus Wilayah Jawa Timur (Pengwil Jatim) Ikatan Notaris Indonesia (INI) dan Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) minggu lalu, kini (25/1/2025) kembali menghadirkan Dr. Miando P. Parapat, SH., M.Hum di Sekretariatan bersama INI IPPAT Jatim Jl. Mawar Surabaya, dengan tema yang sama yaitu Mengasah Skill Staff Notaris dan PPAT, dengan pembahasan Arti Penting Staf Notaris/PPAT.

Menurut Dr. Miando, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa penyelenggaraan kantor Notaris/PPAT adalah untuk memberikan jasa hukum dan menerima honorarium dari klien, sebagaimana Pasal 36 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (UUJN) dan Pasal 32 Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta).

Oleh karena itu, lanjutnya, yang diinginkan Notaris/PPAT dalam pendirian dan penyelenggaraan kantor Notaris/PPAT adalah reputasi atau nama baik demi adanya klien secara ajeg atau berkelanjutan.

“Dalam kodratnya yang serba terbatas, Notaris/PPAT tidak dapat menjalankan sendiri pengelolaan kantor Notaris/PPAT. Untuk itu Notaris/PPAT harus menjalin kerja sama dengan pihak lain sebagai staf -staf dikantornya,” ungkap Dr. Miando memaparkan awal materinya.

Untuk mewujudkan keinginan kantor Notaris/PPAT dan staf tersebut, menurutnya, diperlukan suatu metode/cara yakni merumuskan SOP (standar operasional prosedur) yang dibuat secara berkelanjutan berdasar peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau praktik hukum, terkait variabel-variabel pekerjaan serta melaksanakannya secara konsisten dan melakukan monitor evaluasi (Monev) secara berkala.

Dalam paparannya kepada para staff Notaris yang hadir, Dr. Miando menjelaskan Apa yang diharapkan Notaris/PPAT atas berdirinya kantor Notaris/PPAT dan Apa yang diinginkan Staf kantor Notaris/PPAT, serta bagaimana cara mewujudkan keinginan kantor Notaris/PPAT dan Stafnya.

Baca Lainnya:  Raditya Eko Hartanto Terpilih Ketua Pengda Gresik IPPAT di Dua Momen Spesial Konferda

Ide perumusan masalah (topik bahasan ) diolah dan bersumber dari literasi James Gwee Succeess Center. “Dan selalu kita revisi sesuai dengan perkembangan pak,” pungkasnya.

Sementara Koordinator Acara, Titiek Nurhayati, S.H.,M.Kn yang memandu jalannya RBB tersebut mengaku bahwa edisi perdana sempat kewalahan peserta yang mendaftar, karena keterbatasan tempat yang bisa menampung 40 peserta dan hari ini (25/1) menghadirkan pemateri serupa seperti minggu lalu untuk mengakomodir antusias peserta. Sedangkan minggu depan rencananya dengan peserta Notaris/PPAT dengan pemateri Dewan pakar Pengwil Jatim lainnya. (Den/red)

Bagikan Ke

Redaksi
the authorRedaksi
error: Dilarang Copas !!