Sidoarjo, halonotariat.id – Tanggal 1 Muharram merupakan awal tahun baru Islam dalam kalender Hijriah. Dalam merayakannya, Notaris Muslim Indonesia (NMI) Korwil Jatim melaksanakannya dengan kegiatan berbagi bersama anak yatim di Pondok Pesantren Roisus Subur kec.Tulangan kab.Sidoarjo pada Rabu (19/7/2023).
“Sebagaimana Rasulullah sangat mencintai anak-anak yatim piatu, Kami di sini ingin mencontoh seperti Rasulullah, bersama anak yatim piatu bagaikan dua jari, tidak ada batas,” jelas Pembina NMI Korwil Jatim, Dr. Isy Karimah Syakir, SH., MH., MKn., yang hadir bersama rombongan anggota.
Dalam sabda Rasullullah “Orang yang menanggung (mengasuh) anak yatim miliknya atau milik orang lain, aku dan dia seperti dua jari ini di surga.” Malik (perowi hadits) mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah.
Selain berbaur dengan anak-anak Yatim Piatu, Dr. Isy juga mohon do’anya untuk semua donatur Jatim serta anggota NMI Korwil Jatim, agar selalu diberikan kesehatan, diberikan umur yang berkah, diberikan rejeki yang berkah, diberikan rumah tangga yang sakinah mawaddah warahma dan selalu istiqomah di jalan Allah.
“Hari ini kami ingin berbagi, makan enak,” ajaknya. Di bulan Muharam ini harus sehat, kuat karena anak-anak ini merupakan generasi muda bangsa yang harus kuat dan sehat yang melanjutkan perjuangan kita
Berbagai makanan sehat dan bingkisan serta santunan uang diserahkan langsung oleh para anggota NMI Korwil Jatim kepada lebih dari 50 anak-anak Yatim Piatu yang hadir. Selain itu juga sebagian sembako dan keperluan lain di serahkan langsung kepada pengasuh Yayasan Pondok Pesantren
Muhammad Rois Al Akhir pendiri dan pengasuh Yayasan mengatakan, pondok pesantren ini berdiri sejak 2003, yang awalnya hanya luas 70m², kini sudah 650m² dua lantai dan yang ke-3 lantai belum jadi (masih dalam tahap pembangunan-red)
Arti nama Roisus Subur itu sendiri diambil dari Roisus Shobur artinya pemimpin yang sabar. “Dan mudah-mudahan, semua yang silaturahim disini atau anak- anak santri mudah-mudahan semuanya bisa menjadi pemimpin yang sabar” doanya.
Lebih lanjut dijelaskannya, orang itu mau tidak mau harus menjadi pemimpin. Seperti seorang ibu rumah tangga, bapak kepala keluarga dan seterusnya sampai negara pun misal presiden harus sabar.
Harapannya di tahun hijriyah ini, “semua lebih berkah untuk khususnya para donatur dan umumnya kita semua yang menempati yayasan ini, termasuk anak-anak yang alhamdulillah kesejahteraannya sekarang lebih terjamin”, ungkapnya. (Den)