Jakarta, halonotariat.id – Perhelatan Kongres Ikatan Notaris Indonesia selalu berjalan dinamis, bahkan terkesan penuh intrik.
Saat dijumpai di kantornya, (24/7) Notaris Otty Hari Chandra Ubayani, SH., Sp.N., MH., M.H., menuturkan, “Saya tidak berkeberatan dengan sistem I-Vote nasional yang akan digunakan dalam Kongres XXIV PP INI saat pemilihan ketua umum ataupun pengurus baru organisasi yang sudah berusia 115 tahun tersebut,” ujarnya.
Hal itu positif, imbuh Otty begitu akrab disapa, karena untuk menghindari penumpukan massa (orang) dalam sistem pemilihan. Otty merasa bangga, di era kepengurusan terakhir Yualita Widyadhari (Ketua Umum PP INI) ada sesuatu yang baik dihasilkan demi kepentingan organisasi.
“Tujuannya supaya tidak ada penumpukan dalam sistem pemilihan. Saya sangat mendukung kebijakan ini, dilaksanakan di era kepengurusan terakhir Ibu Yualita, merupakan pilot project yang sangat bagus dan dapat berjalan dengan baik,” ucapnya.
Otty juga menambahkan, dengan adanya faksi (kubu) yang ada di tubuh PP INI sekarang agar semuanya kembali guyub dan legowo. Terutama, siapapun yang terpilih sebagai pimpinan nanti.
“Harus ada keguyuban dalam menjalan kelegowoan, kalau semua kubu keras kepala maka tidak ada keputusan apapun yang dihasilkan. Kalah jadi abu, menang jadi arang,” tegasnya.
Dirinya juga meminta ada kesepakatan antara PP INI dan P-25 dalam menjalankan Kongres nanti secara kebersamaan. Otty tidak ingin terjadi perpecahan di INI, yang juga dia khawatirkan setiap Pengwil ingin merdeka dan membuat organisasi notaris sendiri.
“Itu malah lebih mengerikan, dan setiap Pengwil ingin membuat INI sendiri-sendiri, hal demikian tidak baik untuk kesatuan organisasi,” ungkapnya.
“Saya lahir dalam keadaan INI sudah bersatu, kita tidak bisa dipecah oleh kepentingan segelintir orang yang punya ambisi masing-masing. Kepentingan organisasi lebih diutamakan seperti perlindungan kepada anggota. Untuk itu saya tidak menginginkan INI akan pecah,” imbuh Otty.
Terakhir, dia menambahkan, dalam menyusun kepanitiaan (OC) dalam Kongres XXIV nanti harus dilakukan secara bersama-sama, baik dari pihak PP INI maupun P-25.
Otty yang dalam hal ini mendukung sistem pemilihan i-vote nasional, juga meminta dilaksanakan Kongres Luar Biasa (KLB). Bukan, tanpa alasan, KLB yang dia maksud adalah untuk merubah AD/ART PP INI dengan mamasukkan i-vote nasional sebagai mekanisme pemilihan.
“Jangan terlalu bermusuhan, saya percaya siapapun yang terpilih kita akan membutuhkan. Saya mendukung i-vote nasional dengan KLB untuk merubah AD/ART dengan memasukkan itu menjadi mekanisme pemilihan,” tutup Otty mengakhiri wawancara. (ANR)
